ASPEK TEKNIS/OPERASI
DISUSUN OLEH:
DODI PRAMIN
P. ZALUKHU
DOSEN PENGASUH
EDUAR BAENE,SE,M.Si
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PEMBANGUNAN NASIONAL
( STIE PEMBNAS NIAS )
T.A 2012/2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang
Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat-Nya kepada penulis sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan Makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana. Semoga Makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Penulis
juga mengucapkan terimakasih kepada bapak dosen pengasuh mata kuliah Studi
Kelayakan Bisnis atas kepercayaan dan kesempatan dalam menyelesaikan makalah
ini sebagai salah satu tugas mata kuliah ini.
Makalah
ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat
kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan Makalah ini.
DAFTAR ISI
Kata pengantar
Daftar ini
BAB I : PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
2.
Tujuan
BAB II:
LANDASAN TEORI
A.
Pengertian
Aspek/Operasi
B.
Tujuan
Aspek/Operasi
C.
Penentuan lokasi
usaha
D.
Metode penilaian
lokasi
E.
Luas produksi
F.
Tata letak
G.
Pemilihan
teknologi
H.
Economic Order
quantity (EOQ)
I.
Safety stock
J.
Reorder Point
(ROP)
BAB III:
PENUTUP
A.
Kesimpulan
B.
Saran
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Aspek
teknis merupakan suatu yang berkenaan dengan proses pembangunan proyek secara teknis
dan pengoperasianya setelah proyek tersebut dibangun. Berdasarkan analisa ini
dapat diketahui rancangan awal penaksiran biaya investasi termasuk
biaya ekploitasinya.Pelaksanaan dari evaluasi aspek ini sering kali tidak dapat
memberikan suatu keputusan baku ,atau dengan kata lain masih tersedia
alternatif jawaban. Karenanya sangat
perlu diperhatikan suatu atau beberapa
pengalaman pada proyek lain yang serupa dilokasi lain yang menggunakan teknik dan
operasi serupa. Keberhasilan penggunaan teknologi sejenis ditempat lain sangat membantu
dalam pengambilan keputusan akhir , setidaknya memperhatikan pengalaman
ditempat lain tidak bias dikesampingkan.Berbeda dengan askpek teknis, aspek
operasi umumya kurang mendapat perhatian dalam pembuatan studi kelayakan
bisnis,karena kebanyakan studi berpusat
pada tiga aspek:pasar,teknik,
dan keuangan.,karena kebanyakan pembuat studi akan merasa bahwa dengan dengan
memperkirakan bahwa ketiga aspek sudah baik maka pihak yang menjalankan preyeksi
tersebut akan senang.
B. TUJUAN
a. Perusahaan dapat
menentukan lokasi yang tepat.
b. Perusahaan dapat menentukan
layout yang tepat sesuai dengan proses produksi.
c. Perusahaan
dapat menentukan teknologi yang tepat untuk proses produksi.
d. Perusahaan
dapat menentukan persediaan yang paling baik untuk dijalankan.
BAB II
PEMBAHASAN
ASPEK TEKNIS/OPERASI
A. Pengertian
Aspek Teknis/Operasi.
Aspek
teknis atau operasi juga dikenal sebagai aspek produksi. Jadi, aspek operasi
adalah untuk menilai kesiagaan perusahaan dalam menjalankan usahanya. Penilaian
terhadap aspek ini sangat penting karena menyangkut hal-hal seperti masalah
penentuan lokasi, luas produksi, tata letak ( layout ), penyusunan peralatan
pabrik dan proses produksinya termasuk pemilihan teknologi. Kelengkapan kajian
aspek operasi sangat tergantung dari jenis usaha yang akan dijalankan, karena
setiap jenis usaha memiliki prioritas tersendiri
B. Tujuan
Aspek Teknis/Operasi
Secara umum ada
beberapa hal yang hendak dicapai dalam penilaian aspek teknis/operasi yaitu :
1.
Agar
perusahaan dapat menentukan lokasi yang tepat, baik untuk lokasi pabrik,
gudang, cabang, maupun kantor pusat.
2.
Agar
perusahaan dapat menentukan loyout yang sesuai dengan proses produksi yang
dipilih, sehingga dapat memberikan efisensi.
3.
Agar
perusahaan bisa menentukan teknologi yang paling tepat dalam menjalankan
produksinya.
4.
Agar
perusahaan bisa menentukan metode persediaan yang paling baik untuk dijalankan sesuai
dengan bidang usahanya.
5.
Agar
dapat menentukan kualitas tenaga kerja yang dibutuhkan sekarang dan dimasa yang
akan datang.
C. Penentuan
Lokasi Usaha.
Terdapat paling
tidak 4 lokasi yang di pertimbangkan sesuai keperluan perusahaan yaitu antara
lain :
1.
Lokasi
untuk kantor pusat
2.
Lokasi
untuk pabrik
3.
Lokasi
untuk gudang
4.
Kantor
cabang.
Secara umum
pertimbangan dalam menentukan letak suatu lokasi adalah sebagai berikut :
1.
Jenis
usaha yang dijalankan
2.
Apa
dekat dengan pasar atau konsumen
3.
Apa
dekat dengan bahan baku
4.
Apa
tersedia tenaga kerja
5.
Tersedia
sarana dan prasarana ( transportasi, listrik dan air )
6.
Apa
dekat dengan pusat pemerintahan
7.
Apa
dekat lembaga keuangan
8.
Apa
berada di kawasan industri
9.
Kemudahan
untuk melakukan ekspansi/perluasan
10.
Kondisi
adat istiadat/budaya/sikap masyarakat setempat
11.
Hukum
yang berlaku di wilayah setempat.
Khusus untuk
lokasi pabrik paling tidak ada 2 faktor yang menjadi pertimbangan, yaitu :
1.
Faktor
Utama ( Primer )
Pertimbangan utama
dalam mementukan lokasi pabrik adalah :
a.
Dekat
dengan pasar
b.
Dekat
dengan bahan baku
c.
Tersedia
tenaga kerja, baik jumlah maupun kualifikasi yang di inginkan
d.
Tersedia
fasilitas pengangkutan seperti jalan raya atau kereta api atau pelabuhan laut
atau pelabuhan udara.
e.
Tersedia
sarana dan prasarana seperti listrik
f.
Sikap
masyarakat
2.
Faktor
Sekunder
a.
Biaya
untuk investasi di lokasi seperti biaya pembelian tanah atau pembangunan gedung
b.
Proses
perkembangan harga atau kemajuan di lokasi tersebut di masa yang akan datang
c.
Kemungkinan
untuk perluasan lokasi
d.
Terdapat
fasilitas penunjang lain seperti pusat perbelanjaan atau perumahan
e.
Iklim
dan tanah
f.
Maslah
pajak dan peraturan perburuhan di daerah setempat.
Kemudian
pertimbangan untuk menentukan lokasi kantor pusatyang umum dilakukan adalah sbb:
1.
Dekat
pemerintah
2.
Dekat
lembaga keuangan
3.
Dekat
dengan pasar
4.
Tersedia
sarana dan prasarana
Sedangkan
pertimbangan untuk lokasi gudang yang umum dilakukan adalah sebagai berikut :
1.
Di
kawasan industri
2.
Dekat
dengan pasar
3.
Dekat
dengan bahan baku
4.
Tersedia
sarana dan prasarana
Penilaian lokasi yang tepat akan memberikan berbagai
keuntungan bagi perusahaan, baik dari segi finansial maupun non finansial.
Keuntungan yang diperoleh dengan mendapatkan lokasi yang tepat antara lain
adalah :
1.
Pelayanan
yang diberikan kepada konsumen dapat lebih memuaskan.
2.
Kemudahan
dalam memperoleh tenaga kerja yang diinginkan baik jumlah maupun kualifikasi.
3.
Kemudahan
dalam memperoleh bahan baku atau bahan penolong dalam jumlh yang diinginkan
secara terus – menerus
4.
Kemudahn
untuk memperluas lokasi usaha, karena biasanya sudah di perhitungkan untuk
usaha perluasan lokasi sewaktu – waktu.
5.
Memiliki
nilai atau harga ekonomis yang lebih tinggi dimasa yang akan datang.
6.
Meminimalkan
terjadinya konflik terutama dengan masyarakat dan pemerintah setempat
D. Metode
Penilaian Lokasi
Paling
tidak ada 3 metode yang dapat digunakan dalam menilai sesuatu lokasi sebelum
diputuskan, yakni :
1.
Metode
penilaian hasil value
2.
Metode
perbandingan biaya ( cost comparison method )
3.
Metode
analisis ekonomi ( economic analysis method )
Faktor – faktor yang menjadi pertimbangan dalam
metode penilaian hasil value antara lain adalah :
1.
Pasar 4. Tenaga kerja
2.
Bahan
baku 5. Pertimbangan lainnya
3.
Trasportasi
Sedangkan faktor faktor yang menjadi pertimbangan
dalam metode perbandingan biaya adalah :
1.
Bahan
baku 4. Biaya umum
2.
Bahan
bakar dan listrik 5. Biaya lainnya
3.
Biaya
operasi
E. Luas
Produksi
Penentuan luas produksi
adalah berkaitan dengan berapa jumlah produksi yang di hasilkan dalam waktu
tertentu dengan mempertimbangkan kapasitas teknis dan peralatan yang dimiliki
serta biaya yang paling efisien.
Secara umum luas produksi ekonomis
di tentukan antara lain oleh :
1. Kecenderungan permintaan yang akan
datang
2.
Kemungkinan
pengadaan bahan baku, bahan pembantu, tenaga kerja dan lain – lain.
3.
Daur
hidup produksi, dan produksi subtitusi dari produk tersebut.
F. Tata
Letak ( Loyout )
Loyout merupakan suatu
proses dalam penentuan bentuk dan penempatan fsilitas yang dapat menentukan
efisiensi produksi/operasi. Loyout dirancang berkenaan dengan produk, proses,
sumber daya manusia, dan lokasi sehingga dapat tercapai efisiensi/operasi.
Dengan adanya loyout akan di peroleh berbagai
keuntungan antara lain sbb :
1. Memberikan ruang gerak yang memadai
untuk beraktifitas dan pemeliharaan
2.
Pemakaian
ruang yang efisien
3.
Mengurangi
biaya produksi maupun investasi
4.
Aliran
material menjadi lancar
5.
Pengangkutan
material dan barang menjadi rendah
6.
Kebutahan
persediaan yang rendah
7. Memberikan kenyamanan, kesehatan dan
keselamatan kerja yang lebih baik
Pada
umumnya loyout di dasarkan pada situasi sebagai berikut :
1. Posisi tetap ( fixed Position )
Fix position layout biasa dikatakan juga sebagai
tata letak dengan posisi tetap. Tata letak merupakan suatu keputusan penting
yang menentukan efisiensi sebuah operasi dalam jangka panjang. Tata letak
mempunyai banyak dampak setrategis karena tata letak termasuk yang menentukan
daya saing perusahaan dalam hal kapasitas, proses, fleksibilitas, biaya,
kualitas lingkungan kerja, kontak pelanggan, dan citra perusahaan. Tata letak
yang efektif dapat membantu organisasi mencapai sebuah setrategi menunjang
diferensiasi, biaya rendah, ataupun respon cepat.
2.
Orientasi
Proses ( Proses Oriented )
Orientasi
pada proses atau hasil? tergantung siapa yang melakukannya dan siapa yang
meminta. Ada beberapa orang yang berorientasi pada hasil, namun ada juga orang
yang menganggap proses itu lebih penting daripada sekedar hasil. Pada
pekerjaan, mungkin lebih banyak orang yang berorientasi kepada hasil. Yang
penting selesai dan sesuai permintaan. Ini bisa jadi disebabkan karena
pekerjaan orang itu ditarget. Ya, hasilnya harus sesuai dengan target yang
diberikan. Apalagi sang pemberi tugas tersebut tidak mendefinisikan dengan
pasti spesifikasi proses kerjanya.
3.
Tata
letak kantor ( Office loyout )
Perbedaan antara tata letak
kantor dengan tata letak pabrik adalah pada penekanan atas pentingnya informasi.
Jika tata letak kantor yang mengalir adalah informasi maka tata letak pabrik
yang mengalir adalah tata letak bahan-bahan. Dalam tata letak kantor terjadi
pengelompokkan pekerja serta peralatan dan ruangan/kantor yang menyediakan
kenyamanan, keamanan dan pergerakkan/perpindahan informasi.
4.
Tata
letak pandang eceran / pelayanan ( Retail and Service Loyout )
5. Tata letak gudang ( warehouse layout )
Tujuan dari tata letak
gudang adalah memaksimalkan pemanfaatan seluruh luas gudang yaitu menfaatkan
pada volume penuh tetapi biaya material handlingnya rendah.
6.
Tata
letak produk ( Product Loyout )
Tata letak produk digunakan
untuk produk atau lini produk yang sama dengan volume tinggi dan variasi produk
rendah. Produksi repetitive dan produksi kontinyu menggunakan tata letak ini.
Untuk
memperoleh loyout yang baik maka perusahaan perlu menentukan hal-hal berikut :
1. Kapasitas dan tempat yang di butuhkan
2.
Peralatan
untuk menangani material atau bahan
3.
Lingkungan
dan estetika
4.
Arus
informasi
5.
Biaya
perpindahan antara tempat kerja yang berbeda
G. Pemilihan
Teknologi
Yang perlu di perhatikan dalam pemilihan teknologi
adalah :
1.
Ketepatan
teknologi dengan bahan bakunya
2.
Keberhasilan
teknologi di tempat lain
3.
Pertimbanagan
teknologi lanjutan
4.
Besarnaya
biaya investasi dan biaya pemeliharaan
5.
Kemampuan
tenaga kerja dan kemungkinan perkembangannya
6.
Pertimbagan
pemerintah dalam hal tenaga kerja
7.
Dan
pertimbangan lainnya.
H. Economic
Order Quantity ( EOQ )
Adalah
jumlah
pembelian yang paling ekonomis (Economical Order Quantity = EOQ)
Definisi : jumlah setiap kali pembelian
bahan yang disertai biaya minimal = jumlah pembelian bahan yang paling ekonomis.
Perumusan Economic Order Quantity (EOQ)
Salah satu metode manajemen persediaan
yang paling terkenal adalah metode Economic Order Quantity atau bisac disebut
dengan EOQ. Metode ini dapat digunakan baik untuk barang yang dibeli maupun
untuk barang yang diproduksi sendiri.
Model EOQ bisaa digunakan untuk
menentukan kuantitas pesanan persediaan yang meminimumkan biaya langsung
penyimpanan persediaan dan biaya kebalikannya ( inverse cost) pemesanan
persediaan.
Rumusan EOQ yang bisaa digunakan adalah
:
EOQ =
Dimana:
D : Penggunaan atau permintaan yang
diperkirakan per periode waktu.
S : Biaya pemesanan ( persiapan pesanan
dan penyiapan mesin ) per pesanan
H : Biaya penyimpanan per
unit per tahun
Secara umum klasifikasi biaya yang akan dilakukan
adalah sebagai berikut :
a.
Biaya
angkut/penyimpanan atau Carrying ( CC )
b.
Biaya
pemesanan atau Ordering Cost ( OC )
c.
Biaya
total atau total Cost ( TC )
I. Safety
Stock ( SS )
Safety stock adalah persediaan tambahan yang diadakan untuk
melindungi atau menjaga kemungkinan terjadinya kekurangan bahan (stock out). Stock out dapat disebabkan oleh
adanya penggunaan bahan baku yang lebih besar dari perkiraan semula atau adanya
keterlambatan bahan baku yang dipesan. Dengan adanya safety stock akan
mengurangi stockout cost bagi perusahaann. Akan tetapi akan menimbulkan
penambahan carrying cost sebesar perkalian antara prosentase carrying cost
terhadap harga atau nilai safety stock
Terdapat beberapa faktor penentu dalam menghitung
besarnya safety stock, yaitu antara lain :
1. Penggunaan bahan baku rata – rata
2.
Faktor
waktu
3. Biaya yang digunakan
Disamping
faktor penentu diatas dalam menentukan safety stock di perlukan standar
kuantitas yang hrus di penuhi, yaitu :
1.
Persedisaan
minimum
2.
Besarnya
pesanan standar
3.
Persediaan
maksimum
4.
Tingkat
pemesanan kembali
5. Administrasi persediaan
J. Reorder
Point ( ROP )
ROP merupakan waktu perusahaan akan memesan kembali
atau batas waktu pemesanan kembali dengan melihat minimal jumlah persediaan
yang ada. Pemesanan kembali dihitung dengan probabilitas atau kemungkinan
terjadinya kekurangan stock dan di hitung selama tangga waktu.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Dalam mendirikan sebuah usaha perlu
adanya system teknis yang mendukung proses kegiatan perusahaan mulai dari
penentuan lokasi usaha yang dekat dengan bahan baku, tata letak pabrik yang
aman dari lingkungan sekitar. Menyediakan pembuangan limbah pabrik supaya tidak
mencemari udara dan daerah sekitar perusahaan. Pemilihan teknologi yang bagus
sangat mendukung proses produk dan persediaan bahan baku. Maka dalam hal ini
perlu ada peninjaun lokasi usaha serta kenyamana dan keamanan perusahaan serta
fasilitas yang mendukung proses kegiatan perusahaan.
B.Saran
Mungkin inilah yang diwacanakan
dalam penulisan makalah ini meskipun penulisan ini jauh dari kata sempurna
minimal kita mengimplementasikan tulisan ini. Masih banyak penulisan makalah
ini dan kami butuh saran/kritik agar bisa menjadi motifasi untuk masa depan
yang lebih baik dari sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Kasmin, Jakfan,
2003. Study Kelayakan Bisnis,
Jakarta./kencana Prenad Media Group
Tidak ada komentar:
Posting Komentar